Gabungan Politik Indonesia (GAPI) {Part2}

    GAPI merurut pemerintahan Belanda agar di Indonesia dibentuk parlemen (DPR) yang sebenarnya, bukan parlemen seperti Volksraad yang sudah ada sejak tahun 1918. Untuk, menyongkong aksinya, GAPI membentuk Kongres Rakyat Indonesia (KRI). Kongres Rakyat Indonesia dilaksanakan pada tanggal 25 Desember 1939 di Jakarta. Selain dihadiri anggota-anggota GAPI, kongres ini juga dihadiri oleh Organisasi-organisasi di luar GAPI. Adapun tujuan diadakannya Kongres Rakyat Indonesia adalah Indonesia raya, bertemakan kesejahteraan rakyat Indonesia dan kesempurnaan cita-cita. Sasaran pertama yang hendak dicapai adalah Indonesia betparlemen penuh. Kongres berhasil menyepakati berbagai keputusan antara lain, sebagai berikut.
a. Adanya kesepakatan untuk melancarkan tuntutan
    Indonesia untuk memiliki parlemen secara
    penuh.
b. Ditetapkan bendera Merah Putih sebagai bendera
    persatuan indonesia, lagu Indonesia Raya sebagai
    lagu persatuan, serta peningkatan pemakaian
    bahasa indonesia bagi rakyat Indonesia dan
    ditetapkan sebagai bahasa persatuan.

     Tuntutan yang dilancarkan oleh GAPI kriada pemerintah Hindia Belanda sangat gigih baik di luar maupun di dalam Volksraad. Dalam menanggapi tuntutan GAPI, pemerintah Hindia Belada pada tanggal 14 September 1940 membentuk suatu komisinyang bertugas menyelidiki dan mempelajari perubahan-perubahan ketatanegaraan. Komisi tersebut dikenal dengan nama Komisi Visman karena diketuai oleh Dr. F.H. Visman. Pembentukan Komisi Visman tidak mendapat sambutan yang baik dari anggota-anggota Volksraad. GAPI secara terang-terangan menyatakan tidak setuju. Ketidaksetujuan kalangan pergerakan umumnya didasarkan pada pengalaman akan komisi yang sejenis pada tahun 1918. Komisi semacam ini tidak menghasilkan apa-apa bagi perbaikan nasib bangsa Indonesia.
     Untuk memperjelas tuntutan, GAPI membentuk suatu pantai yang bertugas menyusun bentuk dan susunan ketatanegaraan Indonesia. Hasil panitia disampaikan dalam pertemuan antara wakil-wakil GAPI dan Komisi Visman pada tanggal 14 Febuari 1941. Pertemuan tersebut ternyata tidak menghasilkan hal-hal yang baru menuju perubahan ketatanegaraan Indonesia. Dengan demikian, perjuangan GAPI bukanlah hal kecil artinya dalam menyampaikan tuntutan tuntutannya terhadap pemerintah kolonial Belanda. Namun demikian, perjuangan GAPI bukanlah hal kecil artinya dalam pergerakan nasional. Keberhasilan GAPI antara lain sebagai berikut.
a. Berhasil menyatukan organisasi-organisasi
    pergerakan dalam suatu wadah perjuangan.
b. Berhasil memperkuat rasa kebangsaan sebagai 
    modal pokok untuk mewujudkan kemerdekaan 
    bagi bangsa Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konferensi Bogor (Konferensi Pancanegara II)

Majelis Islam A' la Indonesia (MIAI)

Pemberontakan PRRI/Permesta