3. Homo
Manusia
purba dari genus Homo adalah jenis manusia purba yang berumur paling muda,
fosil manusia purba jenis ini diperkirakan berasal dari 15.000-40.000 tahun SM.
Dari volume otaknya yang sudah menyerupai manusia modern, dapat diketahui bahwa
manusia purba ini sudah merupakan manusia (Homo) dan bukan lagi manusia kera
(Pithecanthrupus).
Homo merupakan manusia purba
yang memiliki fikiran yang cerdas Di Indonesia sendiri ditemukan tiga jenis
manusia purba dari genus Homo, antara lain Homo soloensis, Homo wajakensis, dan Homo floresiensis.
Dibawah ini kita bahas tentang
manusia genus homo :
1. Homo Soloensis
Ditemukan oleh Von Koeningswald dan Weidenrich
antara tahun 1931-1934 disekitar sungai bengawan solo. Fosil yang ditemukan
hanya berupa tulang tengkorak. Ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh manusia
purba jenis ini antara lain, volume otak antara 1000 – 1300 cc; tinggi badan
antara 130 – 210 cm; muka tidak menonjol ke depan; serta berjalan tegap secara
bipedal (dua kaki). Homo soloensis diperkirakan pernah hidup antara 900.000 sampai 300.000 tahun yang
lalu.
Homo Soloensis mempunyai
ciri-ciri umum sebagai berikut :
- • Volume otaknya antara 1000 – 1300 cc, Tengkoraknya lebih besar dari Pithecanthropus
- Erecthus dengan volumenya berkisar 1000-1300 cc.
- • Otot tengkuk mengalami penyusutan
- • Muka tidak menonjol ke depan
- • Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna
- • Otak kecilnya lebih besar daripada otak kecil Pithecanthropus Erectus.
- • Tonjolan kening agak terputus di tengah (di atas hidung).
- • Berbadan tegap dan tinggi kurang lebih 180 cm
2. Homo Wajakensis
Homo
wajakensis, ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1889 di Wajak,
Tulungagung, Jawa Timur. Fosil yang ditemukan berupa rahang bawah, tulang
tengkorak, dan beberapa ruas tulang leher. Ciri-ciri khusus Homo
Wajakensis antara lain, memiliki muka lebar dan datar; hidungnya lebar dan
bagian mulutnya menonjol; tulang tengkorak sudah membulat; serta memiliki
tonjolan yang agak mencolok di dahi. Homo wajakensis diperkirakan hidup antara 40.000 sampai 25.000 tahun yang lalu.
ciri-ciri umum Homo
Wajakensis mempunyai ciri sebagai berikut:
- • Muka datar dan lebar
- • Hidung lebar dan bagian mulut menonjol (maju)
- • Dahinya agak miring dan diatas mata terdapat busur dahi yang nyata
- • Pipinya menonjol ke samping
- • Kapasitas otak mencapai lebih dari 1300 cc, volume otak berukuran 1350cc-1450cc
- • Berat badan dari 30 – 150 kg
- • Tinggi badan 130 – 210 cm
- • Jarak antara hidung dan mulut masih jauh
- • Perawakannya masih seperti kera tetapi sudah berdiri tegak
- • Cara berjalan sudah lebih tegak
- • Otot dan Tulang besar
3. Homo Floresiensis
Homo
floresiensis,
ditemukan saat penggalian di Liang Bua, Flores oleh tim arkeologi gabungan dari
Puslitbang Arkeologi Nasional, Indonesia dan University of New England,
Australia pada tahun 2003. Saat dilakukan penggalian pada kedalaman lima meter,
ditemukan kerangka mirip manusia yang belum membatu (belum menjadi fosil)
dengan ukurannya yang sangat kerdil. Manusia kerdil dari Flores ini diperkirakan
hidup antara 94.000 dan 13.000 tahun SM.
Homo Floresiensis mempunyai
keistimewaan karena tubuhnya yang kerdil. Fosilnya ditemukan oleh seorang
pastur bernama Verrhoeven pada tahun 1958 di goa Liang Bua Manggarai, Flores
NTT, namun baru diumumkan pada tahun 2004 sebagai temuan yang menghebohkan. Homo
Floresiensis diperkirakan hidup sekitar 30.000-18.000 tahun yang lalu, telahg
mampu membuat peralatan dari batu, pemburu handal dan memasak dengan api,
tetapi ukuran tangannya masih panjang.
ciri-ciri umum Homo
Floresiensis mempunyai ciri sebagai berikut :
- • Memiliki tingggi tubuh sekitar 1 m= 100 cm, dan ukuran tengkorak seperti anak kecil.
- • Berbadan tegap
- • Berjalan secara bipedal
- • Tidak memiliki dagu
- • Volume otak sekitar 417 cc
- • Berbulu sedikit
- • Cara berjalan tegap
- • Mempunyai otot yang kuat dan tulang yang kecil
Komentar
Posting Komentar